Senin, 16 September 2013

Cara Makan Dan Tidur Jokowi Yang Tidak Biasa

Siapa yang tak kenal dengan Jokowi, paling yang nggak punya tv mungkin yang tidak kenal. Ada yang unik dari cara makan dan tidur Jokowi yang dituturkan para ajudannya. Sebagai Gubernur mungkin Jokowi bisa saja memilih tempat enak mana untuk dia tidur, atau tempat makan mana yang paling mewah untuk dia makan. Namun bukan Jokowi namanya jika tidak memilih diluar kebiasaan para pemimpin. Pemimpin DKI Jakarta itu dikenal bersahaja, tak suka dikawal bak raja, pilih warteg daripada restoran mahal, hobi "keluyuran" ke gang-gang sempit dan pinggir sungai. Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi berusaha tidak mengaturl jarak dengan masyarakat, juga para bawahannya. Apa itu sekedar pencitraan? Ajudan Jokowi, Hanggo, menyebut kesederhanaan itu lebih sebagai karakter bosnya. Dia menceritakan, saat bertugas di luar kota dan harus menginap di hotel, Jokowi memilih sekamar dengan para ajudan, bahkan satu ranjang. Dengan alasan berhemat dan memudahkan koordinasi.


Cara Makan dan Tidur Jokowi yang Tak Biasa

Dan, saat menginap di hotel berbintang, alih-alih aji mumpung menyantap makanan mewah di hotel ditanggung APBD, Jokowi selalu memilih membeli makanan di luar, di kaki lima. Harga makanan hotel kelewat mahal, tak sesuai selera. "Bapak itu lebih suka makan di luar dibandingkan di restoran hotel. Kadang ngajak makan di warung nasi padang yang biasa itu," kata dia kepada VIVAnews.

Suatu hari, Hanggo menceritakan, ia diminta Jokowi membeli makan malam. Walikota Solo itu tetap tinggal di hotel. Menunya terserah. "Ya saya belikan nasi bungkus penyetan sambel Jawa Timuran itu," kata dia. Jokowi pun tak protes dengan pilihan itu. Menurut Hanggo, calon gubernur DKI Jakarta itu tak pernah pilih-pilih makanan. "Ya, kalau pas di Jakarta itu, ada warung kaki lima menu Sunda, ya mampir beli gitu," ujarnya.

Setiap kali makan, Jokowi selalu satu meja dengan ajudan, pengawal, maupun sopirnya. Kadang, jika sopirnya pindah meja, karena rikuh atau merasa tak enak, Jokowi malah marah-marah. "Kami dengan Pak Jokowi maupun dengan keluarganya kalau pas makan di luar pasti satu meja. Tidak boleh pisah," tambah dia.

Ada lagi satu kebiasaan unik Jokowi saat makan bersama ajudan dan sopir. Masing-masing dari mereka memilih menu makanan yang berbeda, tak boleh sama. Tujuannya, agar bisa saling icip. "Atau kami sengaja pesan banyak menu makanan. Nanti satu piring menu makanan itu dimakan bareng-bareng. Ya, kayak makan bareng keluarga," kata Hanggo. "Makanan buat Pak Jokowi juga buat ajudan dan sopir. Makannya bersama-sama."

Sumber : Unikbaca.com

Rabu, 11 September 2013

Filosofi, Aspek, Konsep dan Aliran Koperasi



Filosofi, Aspek, Konsep dan  Aliran Koperasi
FILOSOFI KOPERASI
Asal kata koperasi adalah “Co” dan “Operation” yang  mempunyai arti bersama-sama bekerja. Sejalan dengan semantik tersebut tujuan koperasi pada dasarnya adalah usaha dalam mencapai tujuan serta kemanfaatan bersama.
Pengertian koperasi menurut  ILO dalam  Cooperative Management and Aministration” (1965, h. 5) “……..Cooperative is an association of person, usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic and through the formation of a democratically controlled business organization, making efuitable contrtobution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking”.
Dari definisi tersebut, unsur koperasi dapat diuraikan menjadi:
1.       perkumpulan orang-orang (association of person);
2.       bergabung secara sukarela (have voluntarily joined together);
3.       untuk mencapai tujuan ekonomi bersama (to achieve a common economic end);\
4.       organisasi perusahaan yang dikendalikan secara demokratis (democratically controlled business 
       organization);
5.       kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan (equitable contribution to the capital 
       required);
6.       menanggung resiko dan menerima bagian keuntungan secara adil (a fair share of the risk and 
       benefits of the undertaking).

ASPEK KOPERASI
1.       Sebagai ORGANISASI EKONOMI sebagaimana juga pelaku-pelaku ekonomi yang lain harus 
       memperhitungkan produktivitas, efisiensi serta efektifitas;
2.       Sebagai GERAKAN yang mempersatukan kepentingan yang sama guna diperjuangkannya 
       secara bersama-sama secara serempak dan lebih baik, sehingga dimungkinkannya ditempatkan 
       semacam perwakilan;
3.       memiliki SEGI SOSIAL dan MORAL yang dianggap mewarnai kehidupan koperasi yang di 
       dalam kegiatannya harus mempertimbangkan norma-norma sosial ataupun moral yang berlaku di
       mana koperasi melakukan kegiatannya;
4.       merupakan suatu sistim ekonomi, yangdilandasi SEMANGAT COOPERATISME;
5.       merupakan FILSAFAT ekonomi dengan tujuan ilmu pengetahuan;

Dengan perkembangan pengertian koperasi sebagaimana dikemukakan tersebut, dapatlah ditarik suatu pengertian bahwa koperasi memiliki pengertian yang dinamik. Sedangkan di sisi lain koperasi sebagai organisasi ekonomi mempedomani sendi-sendi dasarnya (principles) memiliki perbedaan mendasar dengan organisasi ekonomi yang lain.

KONSEP KOPERASI
1.  KONSEP KOPERASI BARAT

Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat
·   Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dg saling 
   membantu dan saling menguntungkan
·   Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan 
   menanggung risiko bersama
·   Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah 
   disepakati
·   Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi

2.   KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
3.              KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.


ALIRAN KOPERASI (schools of cooperatives)
Aliran koperasi memiliki perbedaan dalam hal peran dan fungsinya dalam konstelasi perekonomian suatu negara. Aliran ini dibagi juga berdasarkan posisi pemerintah dalam gerakan koperasi.
1.       ALIRAN YARDSTICK (School of Modified Capitalism)
Aliran Yardstick biasanya ditemui di negara-negara yang berideologi kapitalisme atau liberal. Negara-negara tersebut biasanya merupakan negara yang sangat kuat dimana industrinya berkembang sangat pesat, contohnya Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll. Pada negara seperti ini, koperasi berperan untuk mengimbangi dan menetralisasi ketimpangan perekonomian. Ciri khas lainya dari aliran ini adalah kemandirian koperasinya.  Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri
2.       ALIRAN SOSIALIS
Bagi aliran sosialis, koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Seiring dengan ideologi sosialisme, maka aliran ini berkembang di negara-negara yang menganut ideologi tersebut, seperti di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
3.       ALIRAN PERSEMAKMURAN (commonwealth)
Dalam aliran persemakmuran koperasi digunakan sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Di negara yang menganut aliran persemakmuran, kedudukan koperasi cukup strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Pemerintah  menjalin hubungan yang bersifat “kemitraan (partnership)” dengan koperasi. Salah satu peran pemerintah adalah menjamin iklim yang sehat demi menjaga pertumbuhan koperasi. Aliran ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan memperjuangkan agar prinsip-prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia dan lembaga,  sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan di tengah masyarakat.
4.       ALIRAN SEKTORAL (Cooperative Sector School )
Aliran ini adalah aliran koperasi keempat menurut ED Damanik dalam bukunya “Kemakmuran Masyarakat Berdasarkan Koperasi”. Aliran sektor menurut Damanik adalah paham yang berada diantara kapitalisme dan sosialisme.
sumber:

Pengertian Koperasi dan Badan Usaha Koperasi


Pengertian Koperasi Menurut Istilah

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.

Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

1. Dr. Fay ( 1980 )

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
 2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja

Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

4. Paul Hubert Casselman

Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.

5. Margaret Digby

Koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.

6. Dr. G Mladenata

Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.
Badan Usaha Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. (Pasal 1)
 Oleh karena itu, pengertian koperasi secara lebih rinci adalah :
·         Dimiliki oleh orang-orang yang usaha atau kepentingan ekonominya sama.
·         Sebagai pemilik badan usaha, anggota memodali dan ikut menanggung resiko koperasi.
·         Dimaksudkan untuk memajukan ekonomi pemilik dengan cara meningkatkan efisiensi ekonomi melalui usaha secara bersama.
·         Dikelola oleh pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota. Kegiatan usaha dikelola oleh seorang manajer pelaksana yang diangkat oleh pengurus.

SEJARAH KOPERASI DUNIA

SEJARAH KOPERASI DUNIA 

Koperasi di Inggris

Lahirnya koperasi sangat erat kaitannya dengan revolusi Industri Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18. Revolusi industri tersebut melahirkan tatanan ekonomi baru yang berbasis kapitalisme. Kapitalisme hanya mengesahkan keserakahan dan melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis hanya berpihak pada pemilik modal dan mengabaikan pihak lainnya. Tak  heran revolusi industri justru memperdalam kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Namun begitu, ideologi kapitalisme tidak hidup tanpa pesaing. Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat akibat kapitalisme mendorong lahirnya ideologi yangbersebrangan yaitu sosialisme. Koperasi adalah aliran diantara kedua ideologi tersebut.

Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart (tahun 1844). Koperasi tersebut didirikan di Kota Rochdale, bagian utara Inggris, beranggotakan 28 pekerja . Tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya Koperasi Rochdale   diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi Modern”.

Sebenarnya gerakan koperasi bukan hal baru. Robert Owen (1771–1858), telah menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip-prinsip koperasi. Gerakan awal tersebut kemudian dikenal sebagai "KOPERASI PRAINDUSTRI".
Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari.  Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
The Women’s Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi  di  Inggris.  Sebagaimana  Koperasi  Rochdale,  Koperasi-koperasi  ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.
Dalam  rangka  lebih  memperkuat  gerakan  Koperasi,  pada  tahun  1862,  koperasi-koperasi konsumsi  di  Inggris  menyatukan  diri  menjadi  pusat  Koperasi  Pembelian dengan  nama The Cooperative Whole-sale Society (C.W.S).  CWS  sangat berkembang, hingga pada tahun 1945 telah memiliki 200 unit pabrik dengan 9000 pekerja. Perputaran modal  C.W.S saat itu telah mencapai 55 juta poundsterling. Tahun 1950 jumlah anggota koperasi ini mencakup 22 persen dari total penduduk Inggris yang mencapai 50 juta jiwa.

Koperasi di Perancis

Latar belakang berkembangnya koperasi di Perancis hampir mirip dengan di Inggris. Kemelaratan dan ketimpangan bangsawan dan rakyat jelata mendorong terciptanya ledakan Revolusi Perancis.

Selain itu revolusi industri yang terjadi di Inggris berdampak besar pada perekonomian Prancis. Agar mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern agar lebih efisien. Efisiensi menyebabkan banyak tenaga  kerja kehilangan pekerjaan, akibatnya pengangguran meningkat secara dramatis. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi. Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, menyadari perlunya perbaikan nasib  rakyat dan pengusaha  kecil  di  Perancis. Mereka pun kemudian membangun  koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi.

Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Sayang, cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu. Lois Blanc (1811-1880) menyusun gagasan yang lebih konkrit dalam bukunya “Organization Labour”.  Blanc mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Blanc mendirikan koperasi yang mengutamakan kualitas barang. Dengan demikian, bisa dikatakan perkumpulan ini adalah koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.

Koperasi di Perancis kemudian berkembang dengan pesat. Koperasi-koperasi tersebut kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi Nasional perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de  Consommation), dengan anggota 476  koperasi.  Jumlah  anggotanya  saat itu mencapai  3.460.000  orang,  dengan 9.900 buah toko dan memiliki perputaran  modal  sebesar 3.600  milyar franc per tahun.

Abbe de Lammerais (1782-1854) Perancis

Koperasi di Jerman

Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi Jerman dipelopori oleh Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.

Pedoman  kerja  Koperasi  simpan-pinjam Schulze adalah :
1.  Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
2.  Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3.  Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4.  Pinjaman bersifat jangka pendek.
5.  Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

Kelebihan koperasi Schultz-Delitsch adalah pada pengembangan konsep badi prakarsa. Selain itu adalah perkembangan bertahap dari koperasi kredit untuk koperasi pengadaan sarana produksi untuk pengrajin, yang kemudian diterapkan juga untuk pedagang kecil dan lainnya. Pada perkembangan selanjutnya  dibentuk pula koperasi jenis lainnya seperti koperasi asuransi dankoperasi produksi.

Ada pula seorang pelopor Jerman yang bernama Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen menganjurkan agar para petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam yang membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing berdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.

Koperasi di Denmark

Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Tokoh Koperasi di Negara Lainnya

Luigi Luzatti 91841-1927) Italia
Sir Horace plunkett 91854-1932) tokoh koperasi di Irlandia

Koperasi di Mata Dunia

Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

Sumber: http://ksupointer.com/2010/sejarah-lahirnya-koperasi.