Siapa yang tak kenal dengan Jokowi, paling yang nggak punya tv mungkin
yang tidak kenal. Ada yang unik dari cara makan dan tidur Jokowi yang
dituturkan para ajudannya. Sebagai Gubernur mungkin Jokowi bisa saja
memilih tempat enak mana untuk dia tidur, atau tempat makan mana yang
paling mewah untuk dia makan. Namun bukan Jokowi namanya jika tidak
memilih diluar kebiasaan para pemimpin. Pemimpin DKI Jakarta itu dikenal
bersahaja, tak suka dikawal bak raja, pilih warteg daripada restoran
mahal, hobi "keluyuran" ke gang-gang sempit dan pinggir sungai. Joko
Widodo atau akrab dipanggil Jokowi berusaha tidak mengaturl jarak dengan
masyarakat, juga para bawahannya. Apa itu sekedar pencitraan? Ajudan
Jokowi, Hanggo, menyebut kesederhanaan itu lebih sebagai karakter
bosnya. Dia menceritakan, saat bertugas di luar kota dan harus menginap
di hotel, Jokowi memilih sekamar dengan para ajudan, bahkan satu
ranjang. Dengan alasan berhemat dan memudahkan koordinasi.
Dan, saat menginap di hotel berbintang, alih-alih aji mumpung menyantap
makanan mewah di hotel ditanggung APBD, Jokowi selalu memilih membeli
makanan di luar, di kaki lima. Harga makanan hotel kelewat mahal, tak
sesuai selera. "Bapak itu lebih suka makan di luar dibandingkan di
restoran hotel. Kadang ngajak makan di warung nasi padang yang biasa
itu," kata dia kepada VIVAnews.
Suatu hari, Hanggo menceritakan, ia diminta Jokowi membeli makan malam.
Walikota Solo itu tetap tinggal di hotel. Menunya terserah. "Ya saya
belikan nasi bungkus penyetan sambel Jawa Timuran itu," kata dia. Jokowi
pun tak protes dengan pilihan itu. Menurut Hanggo, calon gubernur DKI
Jakarta itu tak pernah pilih-pilih makanan. "Ya, kalau pas di Jakarta
itu, ada warung kaki lima menu Sunda, ya mampir beli gitu," ujarnya.
Setiap kali makan, Jokowi selalu satu meja dengan ajudan, pengawal,
maupun sopirnya. Kadang, jika sopirnya pindah meja, karena rikuh atau
merasa tak enak, Jokowi malah marah-marah. "Kami dengan Pak Jokowi
maupun dengan keluarganya kalau pas makan di luar pasti satu meja. Tidak
boleh pisah," tambah dia.
Ada lagi satu kebiasaan unik Jokowi saat makan bersama ajudan dan sopir.
Masing-masing dari mereka memilih menu makanan yang berbeda, tak boleh
sama. Tujuannya, agar bisa saling icip. "Atau kami sengaja pesan banyak
menu makanan. Nanti satu piring menu makanan itu dimakan bareng-bareng.
Ya, kayak makan bareng keluarga," kata Hanggo. "Makanan buat Pak Jokowi
juga buat ajudan dan sopir. Makannya bersama-sama."
Sumber : Unikbaca.com
Senin, 16 September 2013
Rabu, 11 September 2013
Filosofi, Aspek, Konsep dan Aliran Koperasi
Filosofi, Aspek, Konsep dan Aliran Koperasi
FILOSOFI
KOPERASI
Asal kata koperasi adalah
“Co” dan “Operation” yang mempunyai arti bersama-sama bekerja. Sejalan
dengan semantik tersebut tujuan koperasi pada dasarnya adalah usaha dalam mencapai
tujuan serta kemanfaatan bersama.
Pengertian koperasi
menurut ILO dalam “Cooperative
Management and Aministration” (1965, h. 5) “……..Cooperative is an association of person, usually of limited means, who
have voluntarily joined together to achieve a common economic and through the
formation of a democratically controlled business organization, making
efuitable contrtobution to the capital required and accepting a fair share of
the risk and benefits of the undertaking”.
Dari definisi
tersebut, unsur koperasi dapat diuraikan menjadi:
1. perkumpulan orang-orang (association of person);2. bergabung secara sukarela (have voluntarily joined together);
3. untuk mencapai tujuan ekonomi bersama (to achieve a common economic end);\
4. organisasi perusahaan yang dikendalikan secara demokratis (democratically controlled business
organization);
5. kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan (equitable contribution to the capital
required);
6. menanggung resiko dan menerima bagian keuntungan secara adil (a fair share of the risk and
benefits of the undertaking).
ASPEK KOPERASI
memperhitungkan produktivitas, efisiensi serta efektifitas;
2. Sebagai GERAKAN yang mempersatukan kepentingan yang sama guna diperjuangkannya
secara bersama-sama secara serempak dan lebih baik, sehingga dimungkinkannya ditempatkan
semacam perwakilan;
3. memiliki SEGI SOSIAL dan MORAL yang dianggap mewarnai kehidupan koperasi yang di
dalam kegiatannya harus mempertimbangkan norma-norma sosial ataupun moral yang berlaku di
mana koperasi melakukan kegiatannya;
4. merupakan suatu sistim ekonomi, yangdilandasi SEMANGAT COOPERATISME;
5. merupakan FILSAFAT ekonomi dengan tujuan ilmu pengetahuan;
Dengan perkembangan
pengertian koperasi sebagaimana dikemukakan tersebut, dapatlah ditarik suatu
pengertian bahwa koperasi memiliki pengertian yang dinamik. Sedangkan di sisi
lain koperasi sebagai organisasi ekonomi mempedomani sendi-sendi dasarnya (principles) memiliki perbedaan mendasar
dengan organisasi ekonomi yang lain.
KONSEP KOPERASI
1. KONSEP
KOPERASI BARAT
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur-unsur Positif Konsep
Koperasi Barat
·
Keinginan
individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dg
saling membantu dan saling menguntungkan
· Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan
menanggung risiko bersama
· Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah
disepakati
· Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi
2. KONSEP
KOPERASI SOSIALIS
Koperasi direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan
produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi
tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
3.
KONSEP
KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
Koperasi sudah
berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah
dalam pembinaan dan pengembangannya.
ALIRAN KOPERASI (schools of cooperatives)
Aliran koperasi memiliki
perbedaan dalam hal peran dan fungsinya dalam konstelasi perekonomian suatu
negara. Aliran ini dibagi juga berdasarkan posisi pemerintah dalam gerakan
koperasi.
1. ALIRAN YARDSTICK (School of Modified
Capitalism)
Aliran Yardstick biasanya
ditemui di negara-negara yang berideologi kapitalisme atau liberal. Negara-negara
tersebut biasanya merupakan negara yang sangat kuat dimana industrinya
berkembang sangat pesat, contohnya Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Denmark,
Jerman, Belanda dll. Pada negara seperti ini, koperasi berperan untuk
mengimbangi dan menetralisasi ketimpangan perekonomian. Ciri khas lainya dari
aliran ini adalah kemandirian koperasinya. Pemerintah tidak melakukan campur tangan
terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya
koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri
2. ALIRAN SOSIALIS
Bagi aliran sosialis, koperasi
dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi
koperasi. Seiring dengan ideologi sosialisme, maka aliran ini berkembang di
negara-negara yang menganut ideologi tersebut, seperti di negara-negara Eropa
Timur dan Rusia.
3. ALIRAN PERSEMAKMURAN (commonwealth)
Dalam aliran persemakmuran koperasi
digunakan sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat. Di negara yang menganut aliran persemakmuran, kedudukan koperasi
cukup strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian
masyarakat. Pemerintah menjalin hubungan
yang bersifat “kemitraan (partnership)” dengan koperasi. Salah satu peran
pemerintah adalah menjamin iklim yang sehat demi menjaga pertumbuhan koperasi. Aliran
ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan memperjuangkan agar
prinsip-prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia dan
lembaga, sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan di
tengah masyarakat.
4. ALIRAN SEKTORAL (Cooperative Sector School )
Aliran ini adalah aliran koperasi
keempat menurut ED Damanik dalam bukunya “Kemakmuran
Masyarakat Berdasarkan Koperasi”. Aliran sektor menurut
Damanik adalah paham yang berada diantara kapitalisme dan sosialisme.
sumber:
Pengertian Koperasi dan Badan Usaha Koperasi
Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang
berarti bersama dan ”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi
pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum koperasi
adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam
suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan
anggota.
Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan
pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan
penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945
Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional
dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang
berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan
anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan
koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu
bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan
kaidah-kaidah ekonomi.
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha
bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan
semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding
dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2.
R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan
sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki
dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan
oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.
4. Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur
sosial.
5. Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.
6. Dr. G Mladenata
Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang
tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan saling tukar
jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan mengerjakan
sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.
Badan Usaha Koperasi
Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. (Pasal 1)
Oleh karena itu, pengertian
koperasi secara lebih rinci adalah :
·
Dimiliki oleh orang-orang yang usaha atau kepentingan ekonominya sama.
·
Sebagai pemilik badan usaha, anggota memodali dan ikut menanggung resiko
koperasi.
·
Dimaksudkan untuk memajukan ekonomi pemilik dengan cara meningkatkan
efisiensi ekonomi melalui usaha secara bersama.
·
Dikelola oleh pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota. Kegiatan usaha
dikelola oleh seorang manajer pelaksana yang diangkat oleh pengurus.
SEJARAH KOPERASI DUNIA
SEJARAH KOPERASI DUNIA
Koperasi di Inggris
Lahirnya koperasi sangat erat
kaitannya dengan revolusi Industri Inggris yang terjadi pada pertengahan abad
ke-18. Revolusi industri tersebut melahirkan tatanan ekonomi baru yang berbasis
kapitalisme. Kapitalisme hanya mengesahkan keserakahan dan melahirkan persaingan
bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis hanya berpihak pada pemilik
modal dan mengabaikan pihak lainnya. Tak heran revolusi industri justru memperdalam kemelaratan
dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Namun begitu, ideologi kapitalisme
tidak hidup tanpa pesaing. Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat akibat
kapitalisme mendorong lahirnya ideologi yangbersebrangan yaitu sosialisme.
Koperasi adalah aliran diantara kedua ideologi tersebut.
Dalam kemiskinan dan kemelaratan
ini, lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles
Howart (tahun 1844). Koperasi tersebut didirikan di Kota Rochdale, bagian utara
Inggris, beranggotakan 28 pekerja . Tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya
Koperasi Rochdale diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi
Modern”.
Sebenarnya gerakan koperasi bukan hal baru. Robert Owen (1771–1858), telah
menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark,
Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King
(1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei
1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang
berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan
menggunakan prinsip-prinsip koperasi. Gerakan awal tersebut kemudian dikenal sebagai "KOPERASI
PRAINDUSTRI".
Pada awalnya, Koperasi Rochdale
berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan
sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan
terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi
sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi
anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah
bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah
pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai
rumah.
Melihat perkembangan usaha
koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS
kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York,
Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini
telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi.
Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan,
berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
The Women’s Coorporative Guild
yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan
koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah
tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi
memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat
kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas
pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan
pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization
membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah
Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi
koperasi pertama.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.
Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian
dengan nama The Cooperative Whole-sale Society (C.W.S). CWS
sangat berkembang, hingga pada tahun 1945 telah memiliki 200 unit pabrik
dengan 9000 pekerja. Perputaran modal C.W.S saat itu telah mencapai 55 juta poundsterling.
Tahun 1950 jumlah anggota koperasi ini mencakup 22 persen dari total penduduk
Inggris yang mencapai 50 juta jiwa.
Koperasi di
Perancis
Latar belakang berkembangnya
koperasi di Perancis hampir mirip dengan di Inggris. Kemelaratan dan ketimpangan
bangsawan dan rakyat jelata mendorong terciptanya ledakan Revolusi Perancis.
Selain itu revolusi
industri yang terjadi di Inggris berdampak besar pada perekonomian Prancis. Agar
mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti
mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern agar lebih efisien. Efisiensi
menyebabkan banyak tenaga kerja kehilangan
pekerjaan, akibatnya pengangguran meningkat secara dramatis. Kondisi inilah
yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi. Charles Forier, Louis Blanc,
serta Ferdinand Lasalle, menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat dan pengusaha kecil di Perancis.
Mereka pun kemudian membangun koperasi-koperasi
yang bergerak dibidang produksi.
Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan
untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres,
suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat
komunal. Fakanteres dibangun di atas
tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal
bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar.
Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Sayang,
cita-cita Fourier tidak berhasil
dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
Lois Blanc (1811-1880) menyusun
gagasan yang lebih konkrit dalam bukunya “Organization
Labour”. Blanc mengatakan bahwa
persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral,
kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya,
perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan
ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Blanc
mendirikan koperasi yang mengutamakan kualitas barang. Dengan demikian, bisa dikatakan perkumpulan ini adalah koperasi
produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk
melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini
kemudian bangkrut.
Koperasi
di Perancis kemudian berkembang dengan pesat. Koperasi-koperasi tersebut
kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi Nasional perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan anggota 476 koperasi. Jumlah anggotanya saat itu mencapai 3.460.000 orang, dengan 9.900 buah toko dan memiliki perputaran modal sebesar
3.600 milyar franc per tahun.
Abbe de Lammerais (1782-1854) Perancis
Koperasi di Jerman
Di Jerman, juga berdiri koperasi
yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi Jerman dipelopori
oleh Herman Schultz-Delitsch
(1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil
mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari
koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi
pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.
Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi
dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas
pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman
dibagikan kepada anggota.
Kelebihan koperasi Schultz-Delitsch adalah pada
pengembangan konsep badi prakarsa. Selain itu adalah perkembangan bertahap dari
koperasi kredit untuk koperasi pengadaan sarana produksi untuk pengrajin, yang kemudian
diterapkan juga untuk pedagang kecil dan lainnya. Pada perkembangan selanjutnya
dibentuk pula koperasi jenis lainnya
seperti koperasi asuransi dankoperasi produksi.
Ada pula seorang pelopor Jerman yang bernama Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di
Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen menganjurkan agar para petani
menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam yang membentuk
koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas
yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing berdasarkan
prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
Koperasi di Denmark
Demikian pula di Denmark. Denmark
menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya
melalui koperasi. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi
pertanian.
Tokoh Koperasi di Negara Lainnya
Luigi Luzatti 91841-1927) Italia
Sir Horace plunkett 91854-1932) tokoh
koperasi di Irlandia
Koperasi di Mata
Dunia
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh
dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi
Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para
pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance
(ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional
yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi
telah menjadi suatu gerakan internasional.
Langganan:
Postingan (Atom)